“Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” – 1 Timothy 6:7-10

Misteri uang:
1. Dgn perbandingan kira-kira 20:80, di dunia ini hanya sedikit sekali orang yg punya banyak uang/kaya raya dan kebanyakan orang hanya punya sedikit uang.
Ini telah dibuktikan oleh Prof. Vilfredo Pareto, ekonom Italia dari Universitas Lausanne dlm penelitiannya lebih dr 100 tahun lalu, dan dikenal sbg “Prinsip Pareto”.
Uang dan kekayaan itu meski punya kekuatan tapi seperti angin, arus dan cuaca….tidak tersebar secara merata.
2. Tidak ada cara yg benar2 andal utk tiap masing2 orang utk memperoleh semua uang yg dibutuhkannya atau diinginkannya.
Masing2 pribadi akan berbeda dlm usahanya memenuhi kebutuhan akan uang, dan cara usaha yg sudah dijalani tiap2 orang juga tidak benar2 andal dlm usahanya memenuhi semua uang yg diinginkannya.
Jika memang ada satu cara andal yg sama bagi setiap orang maka setiap orang pasti sudah jadi jutawan dan milyuner.
3. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan.
Bisakah uang membeli kebahagiaan? Ya…jika Anda miskin!
Penelitian di 29 negara menyatakan:
Di negara2 miskin, daya beli dan kebahagian serta kepuasan sangat berkaitan.
Di negara yg kemakmurannya mirip Amerika-Eropa uang sama sekali tidak berkaitan dgn kepuasan dan kebahagiaan.
Dgn kata lain…..berkecukupan akan membuat jadi lebih bahagia daripada jika kita miskin. Tapi setelah sandang, pangan, papan terpenuhi secara layak maka kebahagian sudah tidak bisa ditingkatkan lagi secara maksimal. Jika masih tetap tidak bahagia maka ada sesuatu yg salah.
Abad 19, John Stuart Mill memberikan pernyataan yg bagus, “…kita sesungguhnya tidak ingin kaya, tapi kita hanya ingin lebih kaya dari orang lainnya.” Ketika standar hidup kita membaik, kita sukar menerima bahwa orang lain juga mengalami peningkatan standar hidup yg sama baiknya, sehingga kita kecewa dan merasa tidak lebih kaya. Kita lupa bahwa mobil, rumah dan uang yg kita punya sekarang lebih baik dr sebelumnya hanya krn teman2 kita juga memiliki hal2 yg serupa. Disini kita melihat betapa sejak kejatuhan manusia dalam dosa membuat manusia makin merosot otak dan pikirannya, makin berfokus dan berpusat pada diri sendiri. Anthroposentris.

Kerinduan utk memiliki lebih banyak uang dan kekayaan juga mengandung jebakan. Jebakan utk lebih banyak pengeluaran, lebih banyak ikatan dan komitmen, lebih banyak waktu-pikiran-tenaga utk mengelolanya, lebih banyak keinginan, degradasi kebebasan dan energi kehidupan kita. Itu semua akhirnya mengunci kita. – at Pusponjolo Tengah 1 Gang 2 No. 5A

View on Path

Leave a comment